Apakah Bahasa Nias Bisa Punah? (bagian 2)

Mengajak para penutur dalam berkontribusi di dalam kegiatan Komunitas Wiki Nias selalu terbentur dengan waktu dan manfaat langsung kepada calon kontributor. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh komunitas di bawah koordinasi Wikimedia Indonesia tidak membawa hasil yang signifikan. Meski demikian, para kontributor aktif di Komunitas Wiki Nias masih sangat antusias apalagi Komunitas Wiki Nias terdaftar sebagai komunitas yang didukung Wikimedia Indonesia untuk  melakukan pertemuan rutin setiap bulan. Kegiatan tersebut sangat membantu kontributor dalam membahas progres kegiatan di Komunitas Wiki Nias. 

Bila bertanya, “apakah bahasa Nias bisa punah?” Jawabannya sangat jelas, yaitu “ya”, sangat berpotensi untuk punah. Berikutnya, “apakah hanya melalui platform proyek Wikimedia, bahasa Nias bisa terselamatkan dari kepunahan?” Dari pertanyaan tersebut, sebagai kontributor Wikipedia Nias, saya menjawab “bukan satu-satunya, tetapi satu dari sekian banyak cara dalam menjaga suatu bahasa tidak punah”. Selanjutnya, “apakah cara lain sudah maksimal?” Semuanya belum sampai pada titik maksimal. Komunitas Wiki Nias pun belum maksimal. Tentu, tantangan ini juga terjadi di komunitas bahasa lain. 

Kami di Komunitas Wiki Nias berjuang bagaimana mendokumentasikan berbagai hal tentang Nias, mulai dari entri kosakata Nias di Wiktionary Nias, artikel tentang Nias di Wikipedia Nias, hingga buku di Wikibuku Nias seperti “Sura Ni’amoni’ö”. Di tempat lain, ada banyak cara yang sudah dilakukan seperti menggelar festival bernyanyi dalam bahasa Nias dan melakukan webinar tentang bahasa Nias. Semua upaya ini bertujuan agar bahasa ini tetap eksis. 

Hanya saja, saya sebagai putra asli Nias yang berdiaspora hampir 20 tahun dan tidak berada di tempat bahasa Nias dituturkan miris ketika mengikuti berbagai kegiatan yang membahas bahasa Nias. Baik kata pengantar kegiatan maupun komunikasi selama acara berlangsung hampir tidak menggunakan bahasa Nias. Karena itu, saya berpikir bahwa jangan-jangan kami sedang membahas sesuatu yang akan segera berakhir. Bahkan dalam penuturan dari beberapa rekan di satu komunitas, ketika mereka berkesempatan pulang kampung atau berkunjung ke tempat asal bahasa ini, hampir seluruh bahasa pengantar di kampung halaman menjadi bahasa Indonesia. Apakah ini sebagai pertanda punahnya bahasa Nias? 

Harapan kami, melalui proyek wiki, kepunahan bahasa Nias bisa diperlambat. Selain itu, peran pemerintah daerah sangat diperlukan untuk menyelaraskan setiap kegiatan sebagai kearifan lokal. Majunya Komunitas Wiki Nias tentu bergantung pada peran kontributor yang makin aktif. Berapa jumlah orang yang aktif? Tidak ada batasannya, tetapi ukuran yang sesungguhnya bisa dilihat adalah berapa banyaknya suntingan kontributor di proyek wiki.

Artikel ini merupakan curhatan hati saya sebagai narahubung Komunitas Wiki Nias yang bermimpi artikel berbahasa Nias dibaca oleh khalayak, minimal satu artikel setiap harinya.

Penulis