Melestarikan Bahasa Jawa melalui Digitalisasi Buku

Keberadaan suatu komunitas bisa memberi pengaruh besar bagi seseorang. Melalui sebuah komunitas, individu terdorong untuk mengembangkan diri dan berkontribusi bagi lingkungan atau organisasi yang terkait dengan komunitasnya.

Komunitas Wikimedia Yogyakarta adalah salah satu komunitas yang cukup memberikan pengaruh untuk penutur bahasa Jawa. Pada 21 November hingga 15 Desember 2022, empat orang anggota komunitas melakukan pemindaian 40 buku lawas berbahasa Jawa, mengunggahnya ke Wikimedia Commons, dan melengkapinya dengan metadata. Buku-buku tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk mengadakan kegiatan uji baca dan mengetik ulang sejumlah buku berbahasa Jawa. 

Selain itu, karena sedikitnya literatur dalam bahasa Jawa, terutama untuk buku-buku lama yang sulit ditemukan lagi, Komunitas Wikimedia Yogyakarta berharap buku yang yang diunggah ke Wikimedia Commons dapat menjadi sumber bacaan berbahasa Jawa yang dapat diakses dengan bebas. Beberapa buku berbahasa Jawa yang kini sudah tersedia di Wikimedia Commons adalah Babad SoloBasa Jawi Gagrak Anyar 1Serat WedhatamaMardi Basa Ian Sastra Jawi, dan Wulang Basa Jilid 1. Buku-buku lainnya yang dipindai oleh anggota Komunitas Wikimedia Yogyakarta bisa diakses di sini.

Dalam melaksanakan kegiatan, kami awalnya menghadapi beberapa kendala seperti pengadaan buku, aplikasi yang tepat untuk memindai buku, dan cara mengunggahnya ke Wikimedia Commons. Namun, semua kendala bisa kami atasi dengan baik setelah melakukan diskusi dengan anggota komunitas. Staf Wikimedia Indonesia juga memberikan pelatihan cara mengunggah buku di Wikimedia Commons sehingga semuanya berjalan lancar. Dengan adanya buku-buku digital berbahasa Jawa ini, kami berharap pembaca mendapatkan pengetahuan lebih tentang tata bahasa dan sejarah bahasa Jawa, serta hal-hal lainnya terkait dengan penutur bahasa Jawa di Indonesia.

Kegiatan pemindaian buku-buku berbahasa Jawa perlu dikerjakan secara konsisten untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada masyarakat. Kegiatan ini juga penting dilakukan untuk buku-buku bahasa daerah lainnya di Indonesia. Dengan demikian, bahasa-bahasa daerah dapat dilestarikan dan tidak akan mengalami kepunahan.

Penulis