Kategori: Berita

Lokakarya Wikisource Padang

Lokakarya Wikisource bahasa Indonesia yang telah diselenggarakan di Padang (Rabu, 3/10/2018) dihadiri sebanyak 14 peserta. Peserta mendapatkan gambaran tentang perbedaan antara Wikipedia dan Wikisource, dan diajarkan mengenai tata cara menguji baca (proofread) naskah/majalah dalam Wikisource.

Majalah yang diuji baca dalam lokakarya ini adalah majalah Aboean Goeroe-Goeroe (A.G.G.) Bulanan Th. VIII (1928) No. 1–5 dari koleksi Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau. Setiap peserta menguji baca kurang lebihnya dua halaman dari naskah tersebut.

 

Foto-foto mengenai lokakarya ini dapat diakses di sini.

Berkas majalah Aboean Goeroe-Goeroe bisa dibaca di sini.

WikiGAP Padang

Wikimedia Indonesia dan Kedutaan Besar Swedia di Jakarta untuk kali kedua kembali berkolaborasi mengadakan WikiGap, sebuah acara pelatihan menulis Wikipedia yang bertujuan khusus untuk mengurangi kesenjangan gender di internet. Pelatihan kali ini bertempat di Hotel Amaris, Padang. Dari Wikimedia Indonesia menghadirkan 8 orang pelatih, sedangkan dari pihak Kedutaan Swedia mendatangkan Kepala Bagian Perdagangan dan Promosi Kedutaan Swedia untuk Indonesia, Linda Backteman. Pembukaan acara ini turut dihadiri perwakilan Pemerintah Kota Padang dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informasi yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Komunikasi Statistik dan Persandian Dinas Komunikasi dan Informasi, Swesti Fanloni. Semua peserta acara ini merupakan wanita, total berjumlah 29 orang.

Membebaskan Pengetahuan Bersama Unsyiah

Wikimedia Indonesia menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) pada Selasa, 4 September 2018 di Balai Senat Unsyiah, Banda Aceh. Nota kesepahaman yang akan berlaku selama 5 tahun ini bertujuan untuk mengukuhkan komitmen kedua belah pihak dalam berbagi dan membebaskan pengetahuan.

Komitmen ini salah satunya terwujud dengan pengayaan konten-konten mengenai Aceh dan pengetahuan umum, baik di Wikipèdia Bahsa Acèh maupun Wikipedia bahasa Indonesia.

Semoga kerja sama dengan mercusuar di ujung barat Indonesia ini semakin erat dan tujuan bersama untuk membebaskan pengetahuan dapat tercapai.

WikiPelatih

 

Berbeda dengan WikiLatih, WikiPelatih adalah pelatihan yang bertujuan untuk mempersiapkan pelatih-pelatih unggul yang nantinya bergerak mengadakan WikiLatih di pelbagai kota dan cabang bahasa daerah Wikipedia, juga proyek Wikimedia Indonesia lain. Peserta acara yang berlangsung selama 25-26 Agustus 2018 ini berasal dari berbagai daerah, di antaranya Padang (Wikipedia bahasa Minangkabau), Bandung (Wikipedia bahasa Sunda), Yogyakarta (Wikipedia bahasa Jawa) dan Bali (Wikipedia bahasa Bali yang masih di Incubator). Materi WikiPelatih meliputi pengenalan WMID, WMF dan Gerakan Wikimedia, cara berpikir kritis, teknik presentasi dan berbicara di depan umum, hak cipta dan lisensi Creative Commons, sidik gangguan (troubleshooting) dan aturan dasar Wikipedia.

WikiSelam: Ekspedisi Bawah Laut WMID & FDC Unhas

Sehari sebelum kemerdekaan Indonesia, sekitar dua puluh penyelam berpengalaman berkumpul di Pelabuhan Paotere, Makassar. Pagi itu, sepasang kapal kayu sudah menunggu untuk membawa mereka menyeberang ke Pulau Kapoposang. Perjalanan sekitar empat jam mereka tempuh demi memenuhi satu misi: mengambil foto biota-biota laut yang mereka temui saat menyelam di Taman Wisata Perairan (TWP) tersebut.

 

Misi ini diemban karena mereka tergabung menjadi peserta WikiSelam, yaitu proyek kerja sama antara Wikimedia Indonesia dengan Fisheries Diving Club (Klub Menyelam Jurusan Perikanan) Universitas Hasanuddin Makassar untuk melakukan perjalanan selam untuk mendokumentasikan biota laut yang ditemukan di pulau terluar dari Kepulauan Spermonde tersebut. Dokumentasi foto maupun video yang diambil kemudian diunggah ke Wikimedia Commons menggunakan lisensi Creative Commons CC-BY-SA 4.0 sehingga dapat digunakan kembali oleh siapa saja. 

 

Para peserta datang dari berbagai latar belakang, ada yang merupakan mahasiswa/i jurusan perikanan, ada juga dosen, peneliti kelautan bahkan pemadam kebakaran. Tetapi mereka semua memiliki kecintaan yang sama terhadap alam bawah laut Indonesia dan banyak yang memiliki koleksi pribadi foto-foto bawah laut dari perjalanan selam mereka yang lalu. Sebelum berlabuh ke Kapoposang, mereka telah diperlengkapi dengan pengetahuan mengenai lisensi Creative Commons dan prinsip berbagi di ranah internet. Sebelumnya, mereka lebih sering mengunggah foto-foto mereka di media sosial seperti Instagram atau Facebook sementara platform seperti Wikimedia Commons belum dikenal.

 

Sebelum beramai-ramai terjun di titik selam pertama, yaitu Tanjung 02, para peserta telah sepakat untuk membentuk dua kelompok selam. Masing-masing telah berkumpul dengan kelompoknya dan siap turun ke bawah. Mereka menghabiskan beberapa jam di titik selam yang pertama sebelum beralih ke titik selam kedua, yang disebut “aquarium”. Setelah puas menyelam peserta pun kembali ke daratan untuk beristirahat dan makan malam. Malam harinya, beberapa peserta masih ingin menyelam malam karena biota sedang tenang dan karenanya lebih mudah mengambil fotonya. Mereka pun kembali menyelam lagi di malam hari. Sementara sebagian pergi menyelam, sebagian lain mulai mengkurasi foto-foto yang telah diambil. Mereka sudah memilah-milih foto mana yang bagus dan karenanya layak diunggah.

 

Keesokan harinya, 17 Agustus 2018, ada permintaan khusus dari kepala desa setempat untuk mengadakan upacara bendera di bawah laut sebelum peserta kembali ke Makassar. Maka, diadakanlah upacara pengibaran bendera merah putih di dalam perairan tersebut dengan Bapak Hasanuddin, Kepala Desa Mattiro Ujung, sebagai pemimpin upacaranya.

 

Perjalanan kembali ke Paotere siang itu terpaksa dilalui dengan menempuh cuaca yang kurang bersahabat dan ombak yang mengguncang. Berkali-kali awak kapal harus terguyur ombak yang masuk. Walaupun begitu, para peserta masih terlihat semangat ketika berkumpul di sebuah café malam harinya untuk bersama-sama mengunggah foto yang didapat ke Wikimedia Commons, gudang media berlisensi bebas berbasis sukarelawan. Bahkan, sebagian masih sibuk berkutat dengan komputernya hingga lewat tengah malam. Diskusi malam itu tidak hanya terbatas pada cara-cara mengunggah foto di Wikimedia Commons, tetapi juga pada usaha identifikasi biota yang berhasil difoto. Saat itu, terjadi kolaborasi dimana peserta yang lebih fasih mengenali spesies ataupun familia biota laut yang ditemukan membantu yang lain yang kurang yakin.

 

Hasilnya, proyek WikiSelam ini mengkontribusikan 150 berkas foto bawah laut, baik yang diambil di Pulau Kapoposang maupun di pulau lainnya, yang telah diunggah ke Wikimedia Commons dan dapat digunakan kembali oleh siapa saja.