Mengenal Wikipedia melalui Kursus WikiLatih Daring
Kursus WikiLatih Daring yang diselenggarakan oleh Tim Pendidikan Wikimedia Indonesia adalah pelatihan penyuntingan di Wikipedia bahasa Indonesia secara daring dan ditujukan bagi masyarakat umum. Sebelum pandemi COVID-19, WikiLatih diselenggarakan secara luring. Saat ini, penyelenggaraan WikiLatih diubah menjadi daring melalui platform Google Classroom.
WikiLatih Daring lebih efektif menjangkau banyak peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Peserta juga dapat menyelesaikan tugas lebih fleksibel dengan dukungan modul-modul yang berisi pembahasan lebih mendalam.
Kursus WikiLatih Daring berlangsung selama 3 minggu. Kegiatan ini terdiri atas 3 unit yang meliputi beberapa aktivitas kursus, di antaranya menyimak materi dalam bentuk video, membaca materi dalam bentuk dokumen, mengerjakan tugas dalam bentuk pertanyaan, diskusi dan tanya jawab dengan pelatih, mengikuti sesi daring dengan topik tertentu, serta menyunting artikel di Wikipedia.
Para peserta diberi materi perkenalan mengenai Wikimedia Indonesia dan proyek-proyeknya. Peserta juga diberikan panduan menyunting artikel di Wikipedia bahasa Indonesia dan tugas yang wajib diselesaikan di Google Classroom. Selain itu, terdapat empat sesi daring dengan topik beragam yang dapat peserta ikuti untuk menambah pengetahuan mereka seputar proyek-proyek Wikimedia.
Apabila berhasil menyelesaikan kursus dan memenuhi persyaratan kelulusan, peserta berhak mendapat sertifikat kelulusan WikiLatih Daring dan suvenir menarik dari Wikimedia Indonesia. Peserta juga memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan Wikimedia Indonesia lainnya.
Secara statistik, jangkauan peserta WikiLatih Daring sangatlah luas dan persebarannya pun beragam. Hal ini tentu sangat mendukung visi Wikimedia Indonesia untuk menjangkau lebih banyak orang dalam membebaskan pengetahuan melalui proyek-proyek Wikimedia.
Pada tanggal 20 Juli 2021, WikiLatih Daring untuk pertama kalinya diadakan. Jumlah pendaftar saat itu mencapai 233 orang. Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini cukup tinggi walaupun sedang dalam kondisi pandemi.
Hingga tulisan ini dibuat, WikiLatih Daring sudah dilaksanakan sebanyak 8 gelombang. Di setiap gelombang, jumlah pendaftar sangatlah tinggi. Rata-rata pendaftar mencapai 150 orang dari seluruh gelombang. Antusiasme yang tinggi dari pendaftar membuat gelombang-gelombang selanjutnya dibuka kembali dengan kuota peserta yang lebih banyak. Mulai dari 15 peserta diterima pada WikiLatih gelombang pertama hingga 60 peserta diterima pada WikiLatih gelombang kedelapan.
Kursus WikiLatih Daring diselenggarakan dengan harapan bahwa pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dasar mengenai Wikipedia dan proyek-proyek saudarinya kepada masyarakat luas.
Membebaskan Pengetahuan bersama Wikimedia
Perkenalan saya dengan Wikimedia dimulai pada akhir September 2021. Teman saya memberitahu bahwa Wikimedia Indonesia sedang membuka lowongan untuk menjadi pemagang di divisi GLAM. Awalnya, saya bertanya-tanya, “Apa itu GLAM? Apakah Wikimedia merupakan bagian dari Wikipedia atau sebaliknya?”
Mendengar kabar tersebut, saya langsung pelajari situs GLAM dan Wikimedia Indonesia. Saya menemukan sebuah slogan yang singkat, tetapi sungguh bermakna, “Bebaskan Pengetahuan”. Saya merasa tujuan dari Wikimedia sangat sesuai dengan apa yang saya cita-citakan yakni menyediakan sumber informasi yang dapat diakses seluruh kalangan. Selain itu, saya juga merasa ilmu yang saya peroleh selama berkuliah cocok untuk menjadikan saya pemagang di divisi GLAM (Galleries, Libraries, Archives, Museums) yang berfokus pada digitalisasi museum dan arsip sejarah. Berbekal informasi tersebut, saya akhirnya memberanikan diri untuk mendaftarkan diri sebagai pemagang divisi GLAM Wikimedia Indonesia.
Setelah diterima dan resmi menjadi pemagang, saya mempelajari banyak hal serta meluruskan beberapa miskonsepsi saya. Saya menjadi tahu bahwa artikel di Wikipedia bisa ditulis dan disunting oleh siapa saja. Hal ini cukup membuat saya terkejut sekaligus kagum karena awalnya saya mengira Wikipedia memiliki tim khusus untuk membuat artikel. Saya juga kagum mengetahui banyak sekali sukarelawan yang rela membagikan ilmunya dengan menggabungkan informasi yang mereka peroleh pada artikel Wikipedia. Mengetahui Wikipedia adalah ensiklopedia bebas dari berbagai sumber, saya menjadi paham bahwa yang seharusnya dikutip sebagai sumber adalah referensi yang terletak di bawah artikel Wikipedia.
Hal yang tak kalah mengejutkan bagi saya, ternyata Wikipedia hanyalah salah satu proyek di bawah naungan Wikimedia. Selain Wikipedia, terdapat juga proyek lain seperti Wikisource, Wikimedia Commons, Wikibooks, Wikidata, Wikiquote, dan Wikivoyage. Proyek-proyek itu saling terintegrasi dan dapat diakses hanya dengan menggunakan satu akun. Dengan banyaknya proyek ini, sukarelawan dapat memilih proyek apa yang sesuai dengan ketertarikan mereka. Misalnya, bila seseorang senang berbagi karya fotografi, ia dapat berbagi karya melalui Wikimedia Commons.
Sebagai bagian dari divisi GLAM, saya bertugas untuk menerjemahkan deskripsi foto dan video pada Wikimedia Commons yang masih berbahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar orang Indonesia dapat lebih mudah mengakses informasi seputar arsip-arsip bersejarah. Selain menerjemahkan arsip, saya juga diberikan kepercayaan untuk ikut mendata museum-museum yang ada di Indonesia. Melalui tugas ini, wawasan saya seputar museum di Indonesia pun terbuka. Ternyata, museum di Indonesia sangatlah banyak dan beragam. Dari mulai museum seputar satwa hingga museum seni, semuanya ada di Indonesia.
Akhir kata, saya sungguh bangga menjadi bagian dari Wikimedia Indonesia dan divisi GLAM. Semoga Wikimedia Indonesia dapat terus berkembang dan ilmu pengetahuan di Indonesia akan semakin bebas diakses oleh siapa saja.
Keterangan gambar: Luigi Nobili, Family in the street, koleksi Museum Pasifika yang sudah masuk ke dalam domain publik.
Inspirasi Berbagi Pengetahuan di Wikipedia
Setiap orang memiliki akses untuk membagikan pengetahuan dan pemahamannya di Wikipedia. Memulai menulis di Wikipedia sama sekali tidaklah sulit. Tidak perlu riset terlalu dalam dan pengetahuan yang terlalu rumit. Namun, orang yang menulis harus mempertimbangkan beberapa hal agar tulisan yang dibagikan di Wikipedia dapat dengan mudah dipahami oleh banyak orang. Perhatikanlah pemilihan kata, penggunaan istilah asing, netralitas, kesesuaian antarkalimat, sistematika pengutipan, sistematika penulisan, dan penggunaan rujukan.
Wikipedia berusaha memanifestasikan harapan untuk membentuk manusia yang mampu berpikir kritis. Aktivitas tulis-menulis akhirnya tidak hanya sekadar mengabdikan karya, tetapi mampu memberikan pengaruh bagi lingkungan sekitar, baik langsung maupun tidak langsung. Ini logika kehidupan menarik menurut saya yang penting disadari sejak dini. Menulis bukan sekadar merangkai kata, tetapi juga menebarkan inspirasi dalam dimensi pikiran, jiwa, rasa, dan hati.
Namun, bukan perkara yang mudah untuk tetap bertahan menulis di Wikipedia. Banyak kontributor yang menyerah di tengah jalan. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah belum terbentuknya budaya tulis di Indonesia. Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa lisan, bahasa yang tumbuh dari percakapan. Oleh karena itu, para kontributor perlu memikirkan cara untuk mendorong budaya tulis agar para kontributor tetap berpartisipasi “membebaskan pengetahuan”, di samping perlombaan dan pelatihan. Intinya adalah mengasah kesadaran mengenai penggunaan Wikipedia sebagai platform kolaboratif dan bebas akses.
Beberapa tokoh terdekat yang dapat dijadikan inspirasi dan memacu para kontributor agar tetap menulis adalah mendiang Stephen Suleeman dan Sanko. Kemaslahatan yang didapat dari menulis sangatlah besar untuk diri sendiri dan masyarakat. Tidak ada kehidupan yang abadi. Ada kalanya seseorang berbaring tak berkutik. Semua orang akan meninggal, hanya karyanya yang akan abadi sepanjang masa. Hanya dengan menulis, nama dan jejak seseorang akan terus bersemayam selamanya. Keikhlasan keduanya dalam membebaskan pengetahuan diharapkan menjadi teladan bagi para kontributor Wikipedia.
Pada akhirnya, menulis harus dapat mencerahkan para pembaca, meski hanya secuil manfaat yang ditorehkan lantaran menulis adalah jariah. Melalui tulisan ini, saya sendiri berharap agar beberapa orang mau membagikan pengetahuan dan pemahamannya melalui Wikipedia serta bertahan berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan sesama. Hal ini karena menulis dan berkontribusi di Wikipedia sama halnya seperti guru, ikut serta melestarikan ilmu pengetahuan dan menyumbang gagasan. Cara ini bahkan lebih mudah dipahami oleh khalayak di mana pun berada.
Keterangan gambar: Logo Wikipedia bahasa Indonesia oleh Gunarta dilisensikan dengan CC BY-SA 4.0.
Publikasi Artikel Cagar Budaya di Wikipedia
Kita sepakat bahwa cagar budaya merupakan warisan budaya Indonesia yang keberadaannya perlu dilestarikan. Cagar budaya yang sekarang kita nikmati seharusnya tidak hanya dilihat sebagai suatu bentuk fisik dari sebuah produk budaya. Namun, harus kita pandang, pahami, dan hayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Cara pandang semacam ini merupakan peningkatan potensi nilai, informasi, promosi cagar budaya, dan pemanfaatannya, sekaligus upaya menghidupkan ekosistem kebudayaan dan penyebarluasan kebudayaan.
Merujuk pada pasal 4 UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, lingkup pelestarian adalah perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Namun, keberadaan cagar budaya hingga sekarang masih kurang dipahami oleh masyarakat. Kalaupun ada, pemahaman masyarakat tentang cagar budaya yang muncul adalah citra negatif, misalnya kuno, kumuh, kotor, menyeramkan, atau sifat tidak menarik lainnya. Upaya pelestarian cagar budaya di Indonesia memang masih membutuhkan perjuangan bersama, mengingat masih banyak warisan budaya yang belum ditetapkan sebagai cagar budaya. Untuk itulah, informasi yang terdapat pada cagar budaya perlu dipublikasikan kepada masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai media.
Publikasi cagar budaya pada era digital haruslah berbeda, bukan sekadar mencetak brosur dan menyebarkannya. Publikasi harus memilih sudut yang sesuai dengan kebutuhan publik, yaitu dengan memilih media yang efektif serta memberikan respons reaksi publik atas informasi tersebut. Salah satu media yang dapat digunakan sebagai media publikasi tersebut adalah Wikipedia. Artikel atau rintisan artikel di Wikipedia dapat menjadi “pintu gerbang” penelitian lanjut, akses pendataan, dan penetapan bangunan bersejarah sebagai cagar budaya, meskipun Wikipedia memiliki label “tidak dapat dijadikan sebagai referensi”. Hal ini disebabkan informasi di Wikipedia bersifat dinamis dan dapat disunting oleh siapa saja. Kesalahan datanya masih sering dijumpai. Perbaikan dan pemutakhiran kualitas artikel di Wikipedia kiranya memerlukan keterlibatan sukarelawan (jurnalis, akademisi, dan profesional) yang benar-benar memiliki ketertarikan minat menulis mengenai cagar budaya di Wikipedia.
Dengan dukungan para sukarelawan tersebut, potensi Wikipedia sebagai sumber informasi akan semakin besar. Wikipedia menjadi pembuka jalan sumber ilmu pengetahuan kepurbakalaan bagi para pelajar dan peneliti. Para sukarelawan juga dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi yang informatif serta berimbang. Selain itu, citra positif masyarakat terhadap cagar budaya dapat terbentuk apabila mereka berada dalam kondisi tercukupi kebutuhan informasinya.
Keterangan gambar: Rante Karassik oleh JelajahSuwanto dilisensikan dengan CC BY-SA 4.0.
Wikipedia Bahasa Daerah: Harapan Hidup Bahasa-Bahasa Daerah di Nusantara
Keprihatinan akan bahasa-bahasa daerah di Indonesia adalah isu yang jarang diangkat ke permukaan. Sekalinya diangkat, isu tersebut terkadang kurang disertai aksi nyata, bahkan cenderung kalah oleh isu-isu baru yang terus bergulir hari demi harinya.
Sementara itu, nasib bahasa daerah semakin memprihatinkan. Contohnya, bahasa Sunda sebagai bahasa daerah yang jumlah penuturnya terbesar kedua di Indonesia diragukan bagaimana nasibnya ke depan, apalagi bahasa-bahasa daerah yang jumlah penuturnya tergolong sedikit.
Dalam data Kemendikbud tahun 2011-2019, terdapat 11 bahasa daerah di Indonesia yang sudah punah. Artinya, 11 suku bangsa kini telah kehilangan identitasnya. Lalu, bagaimana dengan 400 bahasa daerah yang kini terancam punah? Akankah suku-suku bangsa penuturnya kehilangan identitasnya juga?
Bahasa akan hidup jika ada penggunanya. Lisan maupun tulisan sama pentingnya. Keduanya saling menguatkan satu sama lain. Manfaat tulisan berbahasa daerah lebih terasa pada masa kini dengan semakin surutnya keahlian dan jumlah penutur bahasa daerah. Paling tidak, ketika penuturnya sama sekali sudah tidak ada, ada bukti tertulis bahwa suatu bahasa pernah hidup.
Wikipedia bahasa daerah adalah sebuah wadah aksi nyata untuk upaya penyelamatan bahasa-bahasa daerah di Nusantara. Pasalnya, Wikipedia bahasa daerah dapat mengabadikan bahasa daerah sekaligus merekam kebudayaan dan pengetahuan dalam bentuk tulisan. Seandainya pada masa mendatang kepunahan penutur bahasa daerah tidak lagi bisa dielakkan, minimal ilmu pengetahuannya tidak ikut musnah.
Wikipedia bahasa daerah menjadi angin segar dan motivasi baru untuk mengembangkan tradisi tulis dalam bahasa daerah. Hal ini saya rasakan sendiri ketika mengadakan WikiLatih (pelatihan menulis di Wikipedia) bahasa daerah. Di acara tersebut, antusias pesertanya cukup baik. Entah itu niat awalnya untuk sekadar iseng, unjuk gigi, atau ingin berkontribusi dengan menulis di Wikipedia bahasa daerah, mereka setidaknya mendapat tantangan baru atau menjadi belajar bahasa daerah.
Wikipedia menjadi wadah berlatih dan menuangkan kemampuan berbahasa daerah. Para sukarelawan Wikipedia dari beberapa bahasa daerah pun menunjukkan hal yang sama, yaitu merasa tertantang dan termotivasi menulis dalam bahasa daerahnya masing-masing. Di samping itu, kini telah terbentuk perkumpulan-perkumpulannya (komunitas).
Jadi, tidak salah jika Wikipedia bahasa daerah disebut sebagai paket komplit untuk aksi nyata dalam penyelamatan bahasa daerah di Nusantara. Wikipedia turut melestarikan bahasa daerah, membebaskan pengetahuan, serta mempererat hubungan para sukarelawan.
WikiNusantara
WikiNusantara telah sukses dilaksanakan pada tahun 2019 yang lalu. Kegiatan ini sangat bagus untuk dijadikan ajang silaturahmi rutin, saling bakar semangat, dan belajar satu sama lain tentang bagaimana strategi dalam meningkatkan semangat membebaskan ilmu pengetahuan dalam bahasa daerah masing-masing.
Dengan adanya konferensi WikiNusantara, para sukarelawan tidak merasa sendirian menghadapi peliknya masalah di daerah masing-masing. Melalui kegiatan ini, sukarelawan akan merasa ada keterikatan dan dirangkul sehingga meningkatkan semangat dan rasa percaya diri.
Harapannya, Wikimedia Indonesia menjadi garda terdepan dan contoh aksi nyata dalam penyelamatan bahasa-bahasa daerah di Nusantara, terutama melalui Wikipedia bahasa daerah dan proyek-proyek yang berkaitan dengan bahasa daerah.
Komunitas Wikipedia bahasa daerah yang sudah berjalan dan kelihatannya sudah semakin solid semoga semakin jaya dan berkembang. Teruslah meningkatkan konten masing-masing dengan kualitas dan kuantitas yang seimbang.
Bagi bahasa daerah yang belum memiliki Wikipedia, semoga Wikimedia segera menemukan calon-calon sukarelawan yang potensial. Memang tidak akan mudah, butuh tahapan dan proses yang panjang. Kalaupun perlu menambah sumber daya, saya rasa Wikimedia bisa melakukannya. Dari pendekatan tersebut, minimal terbentuk dulu semangat komunitasnya. Lalu, bersama-sama merintis Wikipedia bahasa daerah melalui Incubator.
Stephen Suleeman: Pendeta yang Membebaskan Pengetahuan
Pada tahun-tahun awal berdirinya Wikipedia bahasa Indonesia, beberapa nama akun kontributor sering berseliweran meramaikan halaman Perubahan Terbaru. Saking seringnya muncul, nama-nama akun tersebut terasa familier bagi sebagian besar kontributor yang aktif saat itu. Salah satu akun yang acap muncul bernama Stephensuleeman yang tampak giat menyunting artikel-artikel bertopik teologi dan kekristenan.
Tanggal 2 Oktober 2005 pagi menjadi tanggal pertama kalinya akun Stephensuleeman hadir di Wikipedia bahasa Indonesia. Pada hari pertamanya, akun tersebut tampak memperbaiki kesalahan ejaan pada artikel “Bahasa Angkola-Mandailing”. Pada hari itu juga, ia tampak membuat artikelnya yang pertama berjudul “Karunia-karunia Roh Kudus” yang berukuran 540 bita. Meski termasuk pendek, artikel tersebut hingga kini telah dikembangkan oleh banyak sukarelawan lain dan mencapai lebih dari 8.500 bita.
Sejak hari pertamanya tersebut, akun Stephensuleeman ajek menyunting artikel-artikel bertopik teologi dan kekristenan. Beberapa artikel yang dibuatnya seperti “Perjamuan Kudus”, “Gereja Baptis”, “Messiah”, “Kristus”, “Tembok Ratapan”, “Galilea”, “Salomo”, dan “Bangsa Filistin” masih dapat dibaca di Wikipedia bahasa Indonesia sampai saat ini. Seluruh artikel yang telah dibuatnya berjumlah 1.248 buah.
Pada 24 Februari 2006, Stephensuleeman diangkat sebagai pengurus Wikipedia bahasa Indonesia. Jabatan tersebut disandangnya selama hampir 14 tahun, hingga 30 Januari 2020. Ia juga menjadi salah satu dari 19 orang yang mendirikan Perkumpulan Wikimedia Indonesia pada 2008. Pada 2011-2012, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas dari perkumpulan ini. Sebagai salah satu sosok yang berjasa bagi Wikipedia bahasa Indonesia, ia dianugerahi oleh komunitas Status Kehormatan pada 2012.
Orang di balik akun Stephensuleeman memang adalah Bapak Stephen Suleeman sendiri yang merupakan pendeta Gereja Kristen Indonesia dan dosen di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Beliau kini telah berpulang. Di hari-hari akhirnya, beliau masih menyempatkan diri menyunting Wikipedia. Suntingan beliau pada artikel “J.H. Oldham” pada 9 Oktober 2021 menjadi saksi sebagai suntingan beliau yang terakhir untuk Wikipedia. Semoga kebaikan beliau dalam membebaskan pengetahuan menjadi teladan bagi kita sukarelawan Wikipedia yang ditinggalkan.
Keterangan gambar: Foto diambil dari melela.org