Penulis: I Gede Gita Purnama

Wikipedia Bahasa Bali dan Usaha Menemukan Peristilahan Baru

Wikipedia bahasa Bali kini telah hadir menjadi salah satu bagian dari keluarga besar Wikimedia sejak Oktober 2019. Perjalanan lahirnya Wikipedia bahasa Bali tergolong tidak mudah, bahkan jatuh bangun dan keluar masuk anggotanya. Kini meski dengan jumlah kontributor tetap yang tak terlampau banyak, artikel yang telah berhasil ditulis sudah lebih dari 3.600 artikel (per Agustus 2020).

Menyangsikan kelestarian bahasa Bali

Wikipedia bahasa Bali menjadi salah satu alternatif media pelestarian dan pengembangan bahasa Bali. Bahasa Bali sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia merupakan bahasa yang memiliki penutur cukup banyak, paling tidak ada sedikitnya 3 juta orang yang menjadi penutur asli bahasa Bali. Meski demikian, banyak peneliti dan pengamat bahasa yang meragukan masa depan bahasa Bali. Banyak yang sangsi bahwa bahasa Bali mampu bertahan dan berkembang di tengah gempuran bahasa asing di tanah Bali.

Ketakutan ini bukan tanpa alasan mengingat Bali menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat populer dan dunia pariwisata menjadi tumpuan utama ekonomi Bali. Dengan demikian, bahasa yang dominan menjadi perhatian adalah bahasa asing, bahasa yang menjadi pengantar dunia pariwisata. Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah maupun pihak-pihak yang memiliki ketertarikan akan pelestarian bahasa Bali untuk mencoba menjaga bahasa Bali dari keterpinggiran.

Pemerintah Provinsi Bali kemudian mengeluarkan Perda No.1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali. Perda ini kemudian menjadi landasan hukum yang kuat bagi berbagai usaha pelestarian dan pengembangan bahasa Bali. Sejak Perda tersebut lahir, ada hari-hari tertentu yang wajib menggunakan bahasa Bali di ranah pemerintah, sekolah maupun instansi-instansi swasta. Kemudian mulai semaraklah penggunaan bahasa Bali di ruang-ruang publik di Bali.

Menyemarakkan upaya pelestarian

Peran Wikipedia Bahasa Bali  adalah menambah semaraknya usaha pelestarian dan pengembangan bahasa Bali di dunia maya. Bagaimana peranannya? Tanda sebuah bahasa mengalami masalah kelestarian adalah semakin berkurangnya jumlah penutur serta bahasa yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Bahasa Bali cukup lama mengalami kebekuan dalam perkembangan istilah serta kosa kata baru untuk memenuhi kebutuhan perkembangan zaman.

Wikipedia bahasa Bali banyak menawarkan padanan dan penggunaan istilah-istilah baru dalam bahasa Bali, terutama pada antarmuka (interface) Wikipedia. Inilah tantangan Wikipediawan bahasa Bali dalam menghadapi istilah-istilah asing yang harus diterjemahkan ke dalam bahasa Bali, tidak semata-mata istilah tersebut diserap mentah. Sebagai contoh, istilah discussion dipadankan dengan pabligbagan, edit dengan uah, source dengan wit, history dengan babad, dan article dengan suratan.

Antarmuka Wikipedia bahasa Bali yang dapat dilihat saat ini hampir seluruhnya telah menggunakan bahasa Bali. Istilah-istilah asing yang sebelumnya tidak ada padanannya dalam bahasa Bali kemudian dibuatkan terjemahannya dalam bahasa Bali. Istilah baru yang ditawarkan di Wikipedia bahasa Bali  adalah pengembangan pemaknaan pada kata yang sudah ada sebelumnya atau merupakan bentukan baru. Untuk menentukan sebuah istilah, kontributor wikipedia bahasa Bali biasanya akan berdiskusi, membuka kamus dan membuka buku-buku sastra untuk menemukan istilah baru yang dapat dipadankan dengan kata asing. Seringkali terjadi perdebatan antara kontributor dalam menentukan istilah yang tepat untuk menggantikan istilah asing. Latar belakang kontributor Wikipedia bahasa Bali yang cukup beragam membuat perspektif dalam berdiskusi mengenai istilah baru ini menjadi sangat aktif.

Tentu saja semua istilah yang tergolong baru tidak serta merta dapat diterima oleh para penutur bahasa Bali. Namun, setidaknya ini akan menjadi alternatif yang baik untuk memicu munculnya pandangan-pandangan baru dalam memadankan istilah asing pada bahasa Bali.

Ini juga akan jadi stimulus bagi bahasa Bali maupun bahasa daerah lainnya agar tidak serta merta melakukan penyerapan bahasa asing tanpa berusaha menemukan padanannya dalam bahasa daerah. Penyerapan bahasa asing ke dalam bahasa daerah adalah sesuatu yang sangat lazim terjadi. Namun, hal ini akan berdampak pada kebertahanan bahasa daerah tersebut ke depannya. Jika terlalu banyak menerima serapan dari bahasa asing, identitas kebahasaan daerah akan semakin hilang. Keadaan tersebut akan memicu kian pasifnya penutur asli bahasa daerah dalam menghadapi pergerakan bahasa yang kian cepat.

Keterangan foto: Rapat Komunitas Denpasar 8 September 2019 oleh Joseagush dilisensikan dengan CC BY-SA 4.0.