Saat ini kita memasuki era industri 4.0 yang mengintegrasikan teknik otomasi, komputer, dan jaringan internet untuk meningkatkan produktivitas di bidang industri. Dalam era ini, kesempatan untuk mengakses informasi terbuka dengan lebar. Meski demikian, pernahkah kita menyadari apakah kesempatan tersebut tersebut ikut membebaskan kita kepada pengetahuan?
Selama ini, pengetahuan telah menjadi “komoditas mahal” sehingga tidak semua orang bisa mendapatkannya. Hal tersebut merupakan implikasi dari bisnis yang sudah sedari lama manusia lakukan. Mereka yang bermodal besar cenderung mengkomersialisasi segala aspek, termasuk pengetahuan. Apakah pengetahuan seharusnya dikomersialisasi? Ini merupakan pertanyaan mendalam yang tidak bisa kita jawab begitu saja.
Namun, di balik itu semua, Wikimedia telah menunjukkan komitmennya dengan jargon “Bebaskan Pengetahuan”. Ini merupakan gebrakan besar sekaligus strategi yang sangat tepat di industri 4.0. Pada era ini, banyak jurnal maupun artikel yang dibatasi dengan biaya. Bukankah pengetahuan adalah hak kita bersama? Wikipedia, proyek yang didukung oleh Wikimedia, banyak membantu kita mengenal dunia. Saya pribadi telah akrab dengan Wikipedia sejak kecil. Saya mendapat banyak pengetahuan mulai dari sejarah dan sains. Dalam bidang sejarah, saya sering membaca kisah yang tidak diungkap (untold story) dari sebuah peristiwa yang mungkin tidak bisa kita dapatkan di tempat lain. “Bayangkan suatu dunia tempat setiap manusia berbagi beragam pengetahuan secara bebas” merupakan kalimat yang sangat menggugah pikiran saya ketika mengunjungi halaman depan wikimedia.or.id.
Berbicara mengenai kebebasan, banyak orang justru skeptis dengan sebuah pengetahuan yang bebas. Memang tidak tertutup kemungkinan akan adanya perbedaan pandangan. Banyak orang beranggapan bahwa kebebasan penyuntingan di Wikipedia akan mempengaruhi keabsahannya. Pola pikir seperti ini menurut saya adalah pola pikir yang keliru. Wikipedia tetap menjaga integritasnya dengan ahli-ahli yang memantau penyuntingan dan mencegah vandalisme. Lagi pula, bagaimana mungkin kita memukul rata keilmuan seluruh manusia? Apakah jika seseorang tidak mempunyai gelar akademik maka keilmuannya tidak ada? Belum tentu. Pengetahuan harus benar-benar bebas dan terbuka. Kemerdekaan pengetahuan merupakan tanggung jawab kita bersama.
Pada akhirnya, di dunia ini kita tidak hanya hidup sendiri, berdua, maupun bertiga saja. Kita hidup bersama-sama dengan miliaran orang di dunia. Tidak ada penguasa, pemilik, maupun tuan di bumi ini. Oleh karena itu, kita harus menciptakan dunia seadil-adilnya. Sebuah jalan yang pasti adalah melalui kebebasan pengetahuan. Ketika seseorang bahkan tidak memiliki pengetahuan, dapatkah dia menentukan jalan apa yang akan diambilnya?
Keterangan gambar: Bhinneka Wikipedia oleh Fandi Zuliyanto dilisensikan dengan CC BY-SA 4.0.