Perkenalan saya dengan Wikimedia dimulai pada akhir September 2021. Teman saya memberitahu bahwa Wikimedia Indonesia sedang membuka lowongan untuk menjadi pemagang di divisi GLAM. Awalnya, saya bertanya-tanya, “Apa itu GLAM? Apakah Wikimedia merupakan bagian dari Wikipedia atau sebaliknya?”
Mendengar kabar tersebut, saya langsung pelajari situs GLAM dan Wikimedia Indonesia. Saya menemukan sebuah slogan yang singkat, tetapi sungguh bermakna, “Bebaskan Pengetahuan”. Saya merasa tujuan dari Wikimedia sangat sesuai dengan apa yang saya cita-citakan yakni menyediakan sumber informasi yang dapat diakses seluruh kalangan. Selain itu, saya juga merasa ilmu yang saya peroleh selama berkuliah cocok untuk menjadikan saya pemagang di divisi GLAM (Galleries, Libraries, Archives, Museums) yang berfokus pada digitalisasi museum dan arsip sejarah. Berbekal informasi tersebut, saya akhirnya memberanikan diri untuk mendaftarkan diri sebagai pemagang divisi GLAM Wikimedia Indonesia.
Setelah diterima dan resmi menjadi pemagang, saya mempelajari banyak hal serta meluruskan beberapa miskonsepsi saya. Saya menjadi tahu bahwa artikel di Wikipedia bisa ditulis dan disunting oleh siapa saja. Hal ini cukup membuat saya terkejut sekaligus kagum karena awalnya saya mengira Wikipedia memiliki tim khusus untuk membuat artikel. Saya juga kagum mengetahui banyak sekali sukarelawan yang rela membagikan ilmunya dengan menggabungkan informasi yang mereka peroleh pada artikel Wikipedia. Mengetahui Wikipedia adalah ensiklopedia bebas dari berbagai sumber, saya menjadi paham bahwa yang seharusnya dikutip sebagai sumber adalah referensi yang terletak di bawah artikel Wikipedia.
Hal yang tak kalah mengejutkan bagi saya, ternyata Wikipedia hanyalah salah satu proyek di bawah naungan Wikimedia. Selain Wikipedia, terdapat juga proyek lain seperti Wikisource, Wikimedia Commons, Wikibooks, Wikidata, Wikiquote, dan Wikivoyage. Proyek-proyek itu saling terintegrasi dan dapat diakses hanya dengan menggunakan satu akun. Dengan banyaknya proyek ini, sukarelawan dapat memilih proyek apa yang sesuai dengan ketertarikan mereka. Misalnya, bila seseorang senang berbagi karya fotografi, ia dapat berbagi karya melalui Wikimedia Commons.
Sebagai bagian dari divisi GLAM, saya bertugas untuk menerjemahkan deskripsi foto dan video pada Wikimedia Commons yang masih berbahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar orang Indonesia dapat lebih mudah mengakses informasi seputar arsip-arsip bersejarah. Selain menerjemahkan arsip, saya juga diberikan kepercayaan untuk ikut mendata museum-museum yang ada di Indonesia. Melalui tugas ini, wawasan saya seputar museum di Indonesia pun terbuka. Ternyata, museum di Indonesia sangatlah banyak dan beragam. Dari mulai museum seputar satwa hingga museum seni, semuanya ada di Indonesia.
Akhir kata, saya sungguh bangga menjadi bagian dari Wikimedia Indonesia dan divisi GLAM. Semoga Wikimedia Indonesia dapat terus berkembang dan ilmu pengetahuan di Indonesia akan semakin bebas diakses oleh siapa saja.
Keterangan gambar: Luigi Nobili, Family in the street, koleksi Museum Pasifika yang sudah masuk ke dalam domain publik.