Keprihatinan akan bahasa-bahasa daerah di Indonesia adalah isu yang jarang diangkat ke permukaan. Sekalinya diangkat, isu tersebut terkadang kurang disertai aksi nyata, bahkan cenderung kalah oleh isu-isu baru yang terus bergulir hari demi harinya.
Sementara itu, nasib bahasa daerah semakin memprihatinkan. Contohnya, bahasa Sunda sebagai bahasa daerah yang jumlah penuturnya terbesar kedua di Indonesia diragukan bagaimana nasibnya ke depan, apalagi bahasa-bahasa daerah yang jumlah penuturnya tergolong sedikit.
Dalam data Kemendikbud tahun 2011-2019, terdapat 11 bahasa daerah di Indonesia yang sudah punah. Artinya, 11 suku bangsa kini telah kehilangan identitasnya. Lalu, bagaimana dengan 400 bahasa daerah yang kini terancam punah? Akankah suku-suku bangsa penuturnya kehilangan identitasnya juga?
Bahasa akan hidup jika ada penggunanya. Lisan maupun tulisan sama pentingnya. Keduanya saling menguatkan satu sama lain. Manfaat tulisan berbahasa daerah lebih terasa pada masa kini dengan semakin surutnya keahlian dan jumlah penutur bahasa daerah. Paling tidak, ketika penuturnya sama sekali sudah tidak ada, ada bukti tertulis bahwa suatu bahasa pernah hidup.
Wikipedia bahasa daerah adalah sebuah wadah aksi nyata untuk upaya penyelamatan bahasa-bahasa daerah di Nusantara. Pasalnya, Wikipedia bahasa daerah dapat mengabadikan bahasa daerah sekaligus merekam kebudayaan dan pengetahuan dalam bentuk tulisan. Seandainya pada masa mendatang kepunahan penutur bahasa daerah tidak lagi bisa dielakkan, minimal ilmu pengetahuannya tidak ikut musnah.
Wikipedia bahasa daerah menjadi angin segar dan motivasi baru untuk mengembangkan tradisi tulis dalam bahasa daerah. Hal ini saya rasakan sendiri ketika mengadakan WikiLatih (pelatihan menulis di Wikipedia) bahasa daerah. Di acara tersebut, antusias pesertanya cukup baik. Entah itu niat awalnya untuk sekadar iseng, unjuk gigi, atau ingin berkontribusi dengan menulis di Wikipedia bahasa daerah, mereka setidaknya mendapat tantangan baru atau menjadi belajar bahasa daerah.
Wikipedia menjadi wadah berlatih dan menuangkan kemampuan berbahasa daerah. Para sukarelawan Wikipedia dari beberapa bahasa daerah pun menunjukkan hal yang sama, yaitu merasa tertantang dan termotivasi menulis dalam bahasa daerahnya masing-masing. Di samping itu, kini telah terbentuk perkumpulan-perkumpulannya (komunitas).
Jadi, tidak salah jika Wikipedia bahasa daerah disebut sebagai paket komplit untuk aksi nyata dalam penyelamatan bahasa daerah di Nusantara. Wikipedia turut melestarikan bahasa daerah, membebaskan pengetahuan, serta mempererat hubungan para sukarelawan.
WikiNusantara
WikiNusantara telah sukses dilaksanakan pada tahun 2019 yang lalu. Kegiatan ini sangat bagus untuk dijadikan ajang silaturahmi rutin, saling bakar semangat, dan belajar satu sama lain tentang bagaimana strategi dalam meningkatkan semangat membebaskan ilmu pengetahuan dalam bahasa daerah masing-masing.
Dengan adanya konferensi WikiNusantara, para sukarelawan tidak merasa sendirian menghadapi peliknya masalah di daerah masing-masing. Melalui kegiatan ini, sukarelawan akan merasa ada keterikatan dan dirangkul sehingga meningkatkan semangat dan rasa percaya diri.
Harapannya, Wikimedia Indonesia menjadi garda terdepan dan contoh aksi nyata dalam penyelamatan bahasa-bahasa daerah di Nusantara, terutama melalui Wikipedia bahasa daerah dan proyek-proyek yang berkaitan dengan bahasa daerah.
Komunitas Wikipedia bahasa daerah yang sudah berjalan dan kelihatannya sudah semakin solid semoga semakin jaya dan berkembang. Teruslah meningkatkan konten masing-masing dengan kualitas dan kuantitas yang seimbang.
Bagi bahasa daerah yang belum memiliki Wikipedia, semoga Wikimedia segera menemukan calon-calon sukarelawan yang potensial. Memang tidak akan mudah, butuh tahapan dan proses yang panjang. Kalaupun perlu menambah sumber daya, saya rasa Wikimedia bisa melakukannya. Dari pendekatan tersebut, minimal terbentuk dulu semangat komunitasnya. Lalu, bersama-sama merintis Wikipedia bahasa daerah melalui Incubator.