Publikasi Artikel Cagar Budaya di Wikipedia

Kita sepakat bahwa cagar budaya merupakan warisan budaya Indonesia yang keberadaannya perlu dilestarikan. Cagar budaya yang sekarang kita nikmati seharusnya tidak hanya dilihat sebagai suatu bentuk fisik dari sebuah produk budaya. Namun, harus kita pandang, pahami, dan hayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Cara pandang semacam ini merupakan peningkatan potensi nilai, informasi, promosi cagar budaya, dan pemanfaatannya, sekaligus upaya menghidupkan ekosistem kebudayaan dan penyebarluasan kebudayaan. 

Merujuk pada pasal 4 UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, lingkup pelestarian adalah perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Namun, keberadaan cagar budaya hingga sekarang masih kurang dipahami oleh masyarakat. Kalaupun ada, pemahaman masyarakat tentang cagar budaya yang muncul adalah citra negatif, misalnya kuno, kumuh, kotor, menyeramkan, atau sifat tidak menarik lainnya. Upaya pelestarian cagar budaya di Indonesia memang masih membutuhkan perjuangan bersama, mengingat masih banyak warisan budaya yang belum ditetapkan sebagai cagar budaya. Untuk itulah, informasi yang terdapat pada cagar budaya perlu dipublikasikan kepada masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai media.

Publikasi cagar budaya pada era digital haruslah berbeda, bukan sekadar mencetak brosur dan menyebarkannya. Publikasi harus memilih sudut yang sesuai dengan kebutuhan publik, yaitu dengan memilih media yang efektif serta memberikan respons reaksi publik atas informasi tersebut. Salah satu media yang dapat digunakan sebagai media publikasi tersebut adalah Wikipedia. Artikel atau rintisan artikel di Wikipedia dapat menjadi “pintu gerbang” penelitian lanjut, akses pendataan, dan penetapan bangunan bersejarah sebagai cagar budaya, meskipun Wikipedia memiliki label “tidak dapat dijadikan sebagai referensi”. Hal ini disebabkan informasi di Wikipedia bersifat dinamis dan dapat disunting oleh siapa saja. Kesalahan datanya masih sering dijumpai. Perbaikan dan pemutakhiran kualitas artikel di Wikipedia kiranya memerlukan keterlibatan sukarelawan (jurnalis, akademisi, dan profesional) yang benar-benar memiliki ketertarikan minat menulis mengenai cagar budaya di Wikipedia.

Dengan dukungan para sukarelawan tersebut, potensi Wikipedia sebagai sumber informasi akan semakin besar. Wikipedia menjadi pembuka jalan sumber ilmu pengetahuan kepurbakalaan bagi para pelajar dan peneliti. Para sukarelawan juga dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi yang informatif serta berimbang. Selain itu, citra positif masyarakat terhadap cagar budaya dapat terbentuk apabila mereka berada dalam kondisi tercukupi kebutuhan informasinya.


Keterangan gambar: Rante Karassik oleh JelajahSuwanto dilisensikan dengan CC BY-SA 4.0.

Penulis