Penulis: Fandy Aprianto Rohman

WikiPlesir: Upaya Peningkatan Konten Wisata di Wikipedia Bahasa Jawa

Pariwisata merupakan bidang yang saat ini banyak dibicarakan oleh banyak pihak. UU Kepariwisataan No. 10 tahun 2009 mendefinisikan pariwisata sebagai berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh World Economic Forum pada tahun 2022, pariwisata Indonesia naik secara signifikan pada 2022. Peringkat wisata Indonesia berada di urutan 32 dari 117 negara, sebelumnya di urutan 44. Sementara itu, sektor pariwisata Indonesia di kawasan Asia–Pasifik berhasil menempati peringkat delapan. 

Peningkatan tersebut tentunya harus diiringi dengan sistem pengelolaan pariwisata yang baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah publikasi. Publikasi bertujuan untuk memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan, dan meningkatkan mutu objek maupun daya tarik wisata. Wikipedia bisa menjadi tempat publikasi mengenai objek pariwisata. Namun, artikel bertopik tempat wisata di Wikipedia bahasa Jawa (khususnya di wilayah D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur)*) hanya ada 30 artikel, dengan perincian 4 artikel tempat wisata di D.I. Yogyakarta, 9 artikel tempat wisata di Jawa Tengah, dan 17 artikel tempat wisata di Jawa Timur. Sebagian besar artikel-artikel tersebut masih berupa artikel rintisan sehingga pembaca hanya akan mendapatkan sedikit informasi.

Berkenaan dengan hal itu, Komunitas Wikimedia Yogyakarta mengajukan kegiatan WikiPlesir melalui program Dana Wiki. WikiPlesir adalah kompetisi menulis dan mengembangkan artikel-artikel bertopik tempat wisata umum yang berada di wilayah D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kata plesir sendiri dalam bahasa Jawa berarti bepergian atau pakansi. 

Selain untuk memperbanyak jumlah artikel, kompetisi ini juga bertujuan untuk meningkatkan apresiasi dan kebanggaan masyarakat terhadap keunikan dan kekayaan ragam pariwisata Indonesia. Kegiatan di Wikipedia bahasa Jawa sendiri berpotensi meningkatkan kualitas artikel-artikel yang sebagian besar masih dalam kategori artikel rintisan dan artikel kelas awal, khususnya artikel bertopik pariwisata Indonesia.

Kompetisi ini berlangsung selama 30 hari sejak tanggal 15 September 2023–14 Oktober 2023. Peserta mengumpulkan skor sebanyak-banyaknya dengan tiga kategori penilaian, yaitu mengembangkan artikel, menerjemahkan artikel, dan membuat artikel baru. Sepanjang kompetisi berlangsung, terdapat 22 peserta yang aktif membuat artikel baru, membuat artikel terjemahan, maupun mengembangkan artikel lama.

Beberapa contoh artikel yang dihasilkan dari kompetisi ini adalah De TjolomadoeEmbung BedhuganPatung Sura lan BayaPunthuk BégoSelasar KartiniTaman Kali Mudal, dan Wit ngantèn. Para peserta membuat artikel baru dan terjemahan sebanyak 167 buah dengan total bita 1.119.868. Sementara itu, artikel lama yang dikembangkan sebanyak 4 buah dengan total bita 18.013. Pemenang dalam kompetisi ini adalah Abdansykr26, Nur Laila Sofiatun, dan Muhilhamwahyudi.

Secara umum, panitia mengapresiasi Wikimedia Indonesia yang telah mendukung kompetisi WikiPlesir dan kegiatan lain yang didanai Dana Wiki karena hal ini membuat para kontributor dapat mengembangkan potensi diri dalam halmenulis. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dijalankan lagi kemudian hari sehingga peningkatan kualitas konten terjadi secara merata di semua jenis proyek Wikimedia. 

*) Tempat wisata umum selain pantai, cagar budaya, dan museum.


Keterangan gambar: Puncak Sosok oleh Nefrit Lazurit dilisensikan dengan CC BY-SA 4.0.

Tiga Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Membaca Wikipedia

Wikipedia memang menjuluki dirinya sebagai sebuah “ensiklopedia bebas” yang dapat diubah oleh setiap orang, kecuali oleh pengguna yang diblokir. Halaman yang dilindungi juga tidak dapat disunting sembarang pengguna. Sebagai pengguna internet, kita tentunya senang dengan adanya ensiklopedia semacam itu karena tidak lagi perlu repot-repot membuka bahkan membeli berjilid-jilid ensiklopedia untuk mendapatkan ilmu di dalamnya. Namun, kita tetap perlu mempertanyakan validitas informasi yang ada di Wikipedia.

Saat ini, ada beberapa universitas yang tidak memperbolehkan mahasiswanya memakai Wikipedia sebagai referensi atau rujukan dalam tugasnya. Alasannya adalah anggapan bahwa semua orang dapat menyunting Wikipedia. Sayangnya, anggapan tersebut sebenarnya tidaklah benar. Dalam artikel Wikipedia terdapat fitur “kunci” yang dapat diaktifkan untuk mencegah penyuntingan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Kita harus mengakui bahwa penggunaan Wikipedia sangatlah praktis untuk mencari informasi, misalnya tentang biografi seorang tokoh, kebudayaan suatu daerah, dan sejarah suatu negara. Namun, kita juga tidak bisa mengelak jika ada halaman-halaman di Wikipedia yang pengawasannya longgar sehingga berpengaruh kepada kualitas informasi di dalamnya.

Lantas, bagaimana kita membedakan artikel yang berkualitas baik dan tidak di Wikipedia? Berikut ini beberapa hal yang patut diperhatikan ketika memakai Wikipedia sebagai referensi atau rujukan. 

1. Perhatikan Rujukan yang Digunakan

Artikel Wikipedia yang baik mempunyai rujukan yang mumpuni. Untuk melihat rujukan-rujukan yang digunakan pada suatu artikel, lihatlah bagian bawah artikel itu. Jangan lupa meluangkan waktu sejenak untuk memperhatikan rujukan-rujukan tersebut karena bisa saja tidak mutakhir, abal-abal, atau bahkan berisi iklan. Wikipedia memiliki standar sumber-sumber yang umumnya dianggap bagus, berasal dari jurnal ilmiah akademik (bukan jurnal kanibal), majalah dan buku-buku yang memiliki reputasi bagus, koran-koran yang tidak memuat hal sensasional, kriminal, maupun hoaks.

Selain itu, penggunaan situs media yang tidak kredibel juga dilarang dipakai di Wikipedia. Dalam hal ini, Wikipedia juga tidak menyarankan pemakaian sumber media milik negara-negara yang berperingkat rendah dalam kebebasan pers.

2. Pastikan Artikel Bernada Netral

Prinsip penting terkait penulisan artikel Wikipedia yang baik adalah dengan mengedepankan netralitas sudut pandang. Netralitas tersebut sangatlah penting, terutama ketika kita membaca artikel dengan topik yang memiliki banyak penggemar fanatik.

Bagaimana cara mengetahui kenetralan artikel? Hal pertama yang dilakukan adalah memperhatikan referensinya dan mencermati kata-kata yang dipilih dalam artikel yang kita baca. Artikel di Wikipedia seharusnya tidak menggunakan kata-kata yang terlalu memuji atau berlebihan. Artikel seperti itu di Wikipedia disebut dengan istilah “burung merak”, yaitu penulis artikel menggunakan kata-kata yang terlampau indah ketika membahas sesuatu, misalnya biografi seorang tokoh. Artikel yang baik seharusnya tidak menuliskan kata-kata yang terlalu indah dan memberikan pujian berlebihan. Cukup dengan menuliskan prestasi yang dicapai dari tokoh itu beserta referensinya.

Ada juga artikel di Wikipedia yang disebut dengan “kata-kata musang”, yaitu ketika seseorang menggunakan kata-kata yang mengambang, seperti “kemungkinan”, “katanya”, atau “beberapa orang” ketika menjelaskan sesuatu.

Jika kita menjumpai artikel yang memiliki banyak “burung merak” dan “musang”, alangkah baiknya berpikir dua kali sebelum memercayai artikel itu.

3. Tertulis Sesuai Kaidah yang Berlaku

Artikel bermutu di Wikipedia memiliki tata bahasa yang baik, lugas, dan jauh dari salah ketik. Wikipedia sendiri sebenarnya memiliki panduan untuk menulis artikel yang baik, lengkap dengan penyusunan konten, cara penulisan judul, referensi, dan berbagai kaidah-kaidah lainnya agar sebuah artikel menjadi rapi.

Secara sepintas, menulis artikel di Wikipedia dapat terlihat lebih sulit daripada menulis skripsi atau jurnal ilmiah. Namun, memang begitulah kenyataannya karena Wikipedia pada dasarnya berfungsi sebagai ensiklopedia. Jelas penulisannya tidak dapat disamakan dengan menulis biasa. Sebagai tambahan, artikel Wikipedia yang baik seharusnya melampirkan gambar atau foto yang relevan dengan topik yang dibahas. Foto-foto tersebut juga harus dilengkapi dengan status hak ciptanya.


 Keterangan gambar: Logo Wikipedia bahasa Indonesia oleh Gunarta dilisensikan dengan CC BY-SA 4.0.

Publikasi Artikel Cagar Budaya di Wikipedia

Kita sepakat bahwa cagar budaya merupakan warisan budaya Indonesia yang keberadaannya perlu dilestarikan. Cagar budaya yang sekarang kita nikmati seharusnya tidak hanya dilihat sebagai suatu bentuk fisik dari sebuah produk budaya. Namun, harus kita pandang, pahami, dan hayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Cara pandang semacam ini merupakan peningkatan potensi nilai, informasi, promosi cagar budaya, dan pemanfaatannya, sekaligus upaya menghidupkan ekosistem kebudayaan dan penyebarluasan kebudayaan. 

Merujuk pada pasal 4 UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, lingkup pelestarian adalah perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Namun, keberadaan cagar budaya hingga sekarang masih kurang dipahami oleh masyarakat. Kalaupun ada, pemahaman masyarakat tentang cagar budaya yang muncul adalah citra negatif, misalnya kuno, kumuh, kotor, menyeramkan, atau sifat tidak menarik lainnya. Upaya pelestarian cagar budaya di Indonesia memang masih membutuhkan perjuangan bersama, mengingat masih banyak warisan budaya yang belum ditetapkan sebagai cagar budaya. Untuk itulah, informasi yang terdapat pada cagar budaya perlu dipublikasikan kepada masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai media.

Publikasi cagar budaya pada era digital haruslah berbeda, bukan sekadar mencetak brosur dan menyebarkannya. Publikasi harus memilih sudut yang sesuai dengan kebutuhan publik, yaitu dengan memilih media yang efektif serta memberikan respons reaksi publik atas informasi tersebut. Salah satu media yang dapat digunakan sebagai media publikasi tersebut adalah Wikipedia. Artikel atau rintisan artikel di Wikipedia dapat menjadi “pintu gerbang” penelitian lanjut, akses pendataan, dan penetapan bangunan bersejarah sebagai cagar budaya, meskipun Wikipedia memiliki label “tidak dapat dijadikan sebagai referensi”. Hal ini disebabkan informasi di Wikipedia bersifat dinamis dan dapat disunting oleh siapa saja. Kesalahan datanya masih sering dijumpai. Perbaikan dan pemutakhiran kualitas artikel di Wikipedia kiranya memerlukan keterlibatan sukarelawan (jurnalis, akademisi, dan profesional) yang benar-benar memiliki ketertarikan minat menulis mengenai cagar budaya di Wikipedia.

Dengan dukungan para sukarelawan tersebut, potensi Wikipedia sebagai sumber informasi akan semakin besar. Wikipedia menjadi pembuka jalan sumber ilmu pengetahuan kepurbakalaan bagi para pelajar dan peneliti. Para sukarelawan juga dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi yang informatif serta berimbang. Selain itu, citra positif masyarakat terhadap cagar budaya dapat terbentuk apabila mereka berada dalam kondisi tercukupi kebutuhan informasinya.


Keterangan gambar: Rante Karassik oleh JelajahSuwanto dilisensikan dengan CC BY-SA 4.0.

WikiFilsafat: Menulis dan Olah Pikir Rasional

Mengapa manusia berfilsafat? Inilah pertanyaan mendasar yang melandasi manusia memikirkan filsafat. Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat, yaitu rasa kagum, keraguan, dan kesadaran akan keterbatasan diri. Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu dan kepastian dimulai dari rasa ragu, sedangkan filsafat dimulai dari keduanya. Filsafat memang sering dilihat sebagai sebuah wilayah atau bidang studi yang dianggap berat. Asumsi tersebut tidak salah. Pasalnya, sejak dahulu para pemikir, filsuf, dan agamawan berdebat secara filsafat mengenai berbagai persoalan kehidupan: tentang kebenaran, norma, etika, alam, dan manusia. Seseorang harus mengerahkan energi yang tidak sedikit dalam berpikir filosofis untuk sampai ke sebuah gagasan, kesimpulan, dan makna. Perenungan menjadi kegiatan utama dari proses berfilsafat itu. Hal lain yang tidak kalah menarik adalah bahasan mengenai etika. 

Banyak di antara pembaca filsafat selama ini hanya mengetahui bidang filsafat, seperti ontologi atau epistemologi saja. Begitu pula dalam Wikipedia bahasa Indonesia. Sebagian besar tulisan-tulisan mengenai filsafat hanya berkutat mengenai konsep “idea”-nya Plato, materialisme historis dari Karl Marx, eksistensialisme dari Friedrich Nietzsche, rasionalitas dari Rene Descartes, atau dalam Islam terkait ontologi ketuhanan. Tidak banyak anak muda dan sukarelawan Wikipedia bahasa Indonesia yang tertarik menulis tentang filsafat. Padahal, saat ini informasi bisa didapatkan dengan mencarinya di internet.

Berangkat dari hal tersebut, kegiatan WikiFilsafat dilakukan untuk menuliskan artikel “alam baru filsafat”, alam yang jarang diketahui oleh sebagian penggemar filsafat, yaitu etika, estetika, bahkan cinta. Ada 20 artikel yang dihasilkan melalui kegiatan ini, yaitu: (1) Akal dan cinta, (2) Cinta kasih dalam Hindu, (3) Cinta kasih dalam Kekristenan, (4) Dua dimensi manusia, (5) Dunia yang rasional, (6) Estetika agama, (7) Filsafat berkesudahan, (8) Filsafat dan cinta, (9) Ginonjing, (10) Gugatan atas peran agama, (11) Keadilan dalam Islam, (12) Abul Kalam Azad, (13) Penciptaan dari tiada, (14) Perenialisme agama, (15) Pragmatisme di Amerika Serikat, (16) Requiem aeternam deo, (17) Satu Tuhan banyak sebutan, (18) Teologi pembebasan dalam Islam, (19) Teori formula, dan (20) Waktu dalam Sabda Zarathustra.

Melalui artikel-artikel tersebut, kami berharap agar para pembaca, penggiat filsafat, dan orang awam sekalipun memperoleh manfaat dengan bahasan-bahasan yang kami angkat. Hal ini disebabkan filsafat merupakan kebutuhan manusia untuk memenuhi rasa ingin tahu dan mendapatkan manfaat dari hidup dan kehidupannya. Berfilsafat memang sebuah pilihan dan menurut kami harus ada sukarelawan yang memberikan pilihan kepada filsafat untuk mewakili generasi yang gemar mencari makna. 


Keterangan gambar: Faith oleh Hernán Piñera dilisensikan dengan CC BY-SA 2.0.

WikiSalatiga: Eksplorasi Bangunan Bersejarah di Salatiga

Pada masa kolonial, Salatiga penuh dinamika karena Pemerintah Hindia-Belanda seakan-akan tak mau berhenti menatanya. Wilayah ini ditetapkan sebagai stadsgemeente* oleh Gubernur Jenderal Johan Paul van Limburg Stirum melalui Staatsblad** No. 266 pada tanggal 25 Juni 1917. Status Salatiga kemudian meningkat menjadi gemeente* pada 1926. 

Pada hakikatnya, perkembangan Salatiga sejak ditetapkan sebagai gemeente sampai dengan pergantian pendudukan Jepang dapat dikatakan baik. Hal ini disebabkan Salatiga sebagai kota kolonial dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sarana penunjang, termasuk tempat peribadatan dan militer.

Salatiga memiliki berbagai peninggalan bersejarah, baik yang berupa benda maupun tak benda. Keberadaan bangunan-bangunan bersejarah pun menjadi aset milik pemerintah daerah. Namun, kenyataan yang terjadi, jumlah bangunan bersejarah yang beralih fungsi semakin hari semakin bertambah. Selain itu, permasalahan pokok di Wikipedia bahasa Indonesia sebelum diadakannya kegiatan WikiSalatiga pada Januari 2021 adalah minimnya artikel dan foto-foto yang berkaitan dengan Salatiga. Saat itu, jumlah artikel bertopik Salatiga di Wikipedia bahasa Indonesia sekitar 33 dan hanya ada 9 artikel yang dirintis oleh pengguna lain.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, kegiatan WikiSalatiga dilakukan untuk menambah konten berupa foto-foto terkait Salatiga, khususnya bangunan-bangunan cagar budaya yang berada di Salatiga ke Wikimedia Commons. Foto tersebut nantinya juga berguna untuk proyek Wikimedia lainnya. Beberapa gambar saya peroleh dari situs Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah dan Katalog Arsip Foto Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Salatiga ketika saya melakukan penelitian ilmiah. 

Ada sekitar 110 gambar yang berhasil diunggah melalui kegiatan ini. Sebagian besar gambar berlisensi domain publik sebagai terbitan pemerintah Indonesia (PD-IDGov). Beberapa foto yang diunggah telah diaplikasikan ke beberapa halaman Wikipedia agar menarik minat pembaca, seperti Gereja Kristen Jawa Salib Putih, Rumah Tinggal Notosoegondo, Gedung Pakuwon, Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat Tamansari Salatiga, Istana Djoen Eng, Prasasti Plumpungan, Tugu Jam Tamansari, Rumah Tinggal Hasmo Sugijarto dan Kelenteng Hok Tek Bio. Selain itu, kegiatan ini juga berhasil membuat 11 artikel rintisan baru bertopik Salatiga, seperti Gedung Dekranasda Salatiga, Gedung Manege dan Gereja Yesus Sejati Salatiga.

Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi pengguna lain agar mau merintis dan mengembangkan artikel bertopik Salatiga serta meningkatkan kesadaran akan arti penting keberadaan bangunan bersejarah di Kota Salatiga, baik di kalangan masyarakat umum, swasta, maupun aparatur pemerintah. Hal ini disebabkan konsep warisan budaya sangat erat kaitannya dengan konsep identitas, yaitu hubungan antara orang-orang yang hidup pada masa kini dan orang-orang, kelompok, ide-ide, benda atau materi serta peristiwa atau tempat di masa lalu. Selain sebagai bukti adanya hubungan antara masa lalu dan masa kini, warisan (budaya) juga berfungsi sebagai alat untuk menciptakan identitas sejarah kelompok dari semua afiliasi dalam lingkup ruang dan waktu sejarah manusia.

*Stadsgemeente dan Gemeente adalah pembagian administratif wilayah.

**Staatsblad adalah peraturan negara.


Keterangan gambar: WikiSalatiga Karosel oleh Gunarta (WMID) dilisensikan dengan CC BY-SA 4.0.